Home On Facebook Islam Kejawen Love & Friendship Free Software Serba Serbi

Petilasan Rambut Monte

18.57
ImageWisata Rambut Monte terletak di desa Krisik, kecamatan Gandusari, kurang lebih 30 km dari kota Blitar. Dari kota Wlingi ke arah utara menuju krisik melewati perkebunan teh Banaran dengan jalan mulus yang berkelok-kelok disamping kanan dan kiri terhampar kebun teh dan cengkeh. Bila perjalanan diteruskan ke arah utara maka akan sampai di perbatasan wilayah kabupaten Blitar dengan desa Ngantang masuk wilayah kabupaten Malang. Candi ini merupakan tempat pemujaan bagi penganut agama Hindu pada jaman Kerajaan Majapahit. Tidak ada literatur lengkap yang mengulas tentang sejarah candi ini.
Image
telaga di areal candi Rambut Monte
Masih dalam areal ini tepatnya di bagian bawah candi terdapat sumber air yang sangat besar dan air nya jernih, sehingga membentuk sebuah telaga. Telaga ini dihuni oleh ratusan ikan langka serta dikeramatkan oleh penduduk setempat.
Image
Read On 0 komentar

Air Terjun Coban Wilis Blitar

18.54
air terjunMelirik maha karya sang Pencipta di sekitar Gunung Kelud Blitar setelah kabar ditemukannya lagi air terjun di kawasan gunung Kelud atau tepatnya dihulu Kali Semut beberapa bulan yang lalu, banyak orang yang tertarik untuk membuktikan keberadaan air terjun yang sampai saat ini diberi nama sesuai dengan tempat dimana dia berada yakni Grojokan (air terjun) Coban Wilis di Kali Semut. Perlu diketahui bahwa gunung Kelud meski tergolong gunung rendah namun karena berapi dengan terbukti pernah meletus beberapa kali, menjadikannya gunung yang berbahaya. Dibalik keangkeran karena berapi dan frekuensi letusan yang berkala, ternyata membawa berkah bagi warga yang bermukim disekitarnya.
 
Selain tanah yang subur, sehingga banyak tanaman dataran tinggi yang tumbuh subur, keindahan alamnya menjadikannya daya tarik tersendiri. Memang tidak semua keindahan di tempat tersebut dapat diakses secara mudah oleh masyarakat, namun sedikit demi sedikit mulai dapat dinikmati minimal alokasi tempat-tempat yang sekiranya dapat ditempuh untuk dinikmati keindahannya mulai terlihat.

air terjun
Sebenarnya Gunung Kelud boleh dikatakan dikelilingi beberapa gunung-gunung kecil, khususnya yang termasuk dalam wilayah kabupaten Blitar terdapat beberapa gunung yang mengitarinya, diantaranya adalah:
1. Gunung Sumbing
2. Gunung Gajah Mungkur
3. Gunung Kromasan
4. Gunung Tumpak
5. Gunung Gedek

Demikian pula dengan sungai atau kali yang terdapat di area atau wilayah sekitar Gunung kelud ternyata ada beberapa buah, diantaranya:
1. Kali Lekso
2. Kali itjer
3. Kali Jenang
4. Kali Pucung
5. Kali Soso
6. Kali Kebo
7. Kali Semut
8. Kali Pang

Grojokan Coban Wilis yang baru saja ditemukan, maksudnya adalah bahwa sebenarnya grojokan atau air terjun tersebut tentu saja sudah ada sejak dahulu, namun baru bisa diakses manusia beberapa bulan yang lalu. Menurut warga setempat, yang pertama kali menemukan adanya grojokan tersebut adalah Pak Kastoro warga Desa Semen Kecamatan Gandusari Kab Blitar.
blitarian 
Bagaimana cara mengakses air terjun tersebut? Berhubung pihak dinas terkait belum membangun jalur akses kesana maka saat ini untuk sampai ke grojokan coban wilis itu selain bisa menyusuri kali semut dari hilir yang memakan banyak waktu dan tenaga, alternatifnya adalah melalui jalur darat yaitu dari Kota Wlingi kearah utara sampai masuk Desa Semen, sebelah utara kantor desa semen terdapat pertigaan maka kita ambil jalur yang ke kiri melewati Jl. Nanas. Sekitar 1 Km akan menemukan pertigaan lagi, selanjutnya kita ambil jalur ke kiri. Disepanjang jalan ini, jalannya cukup sempit dan berliku namun masih bisa dilalui mobil dan kendaraan bermotor. Ikuti terus jalan berliku itu sampai menemukan jembatan yang mana sebelum dan sesudah jembatan terdapat perkampungan Aceh.

Berhubung jalannya masih berbahaya untuk kendaraan beroda empat, sebaiknya menggunakan sepeda motor saja. Setelah menemukan jembatan kecil, terus saja ikuti jalan tersebut sampai bertigaan kecil, yang mana bila kekanan akan menuju rumah Pak Bedjo Oetomo yang merupakan rumah paling tepi dan satu-satunya warga yang bermukim disitu. Tidak ada salahnya anda mampir di rumah pak Bedjo, orangnya sangat ramah dan memang biasa untuk tempat menitipkan kendaraan bermotor. Jalur satunya yang memang mengarah ke grojokan coban wilis yang dituju, untuk sepeda motor masih bisa naik sampai patok Wesi ( tiang besi), namun bila ragu sepeda motor bisa dititipkan di rumah Pak Bedjo tadi.

Dari rumah pak Bedjo ke patok Wesi, ditempuh dengan sepeda motor kurang lebih selama setengah jam, silahkan hitung sendiri bila jalan kaki. Patok Wesi istilah yang gunakan warga untuk menamakan tempat atau daerah yang memang terdapat tiang besinya. Namun saat ini Tiang tersebut sudah raib di cabut oleh orang yang katanya dijual untuk beli beras.

Jalan menuju patok Wesi cukup berliku dan menanjak, anda harus hati-hati. Sesampai di Patok Wesi yang kini berupa tiang dari kayu, atau bila bingung mencarinya, cukuplah dengan melihat medan bila jalan sudah tidak layak untuk dilalui sepeda motor silahkan parkir kendaraan disitu. Jangan kawatir, kendaraan sepeda aman-aman saja selama anda tidak aneh-aneh atau neko-neko dengan warga setempat, mereka juga ikut menjaga. Namun tetap saja anda harus hati-hati mengunci kendaraan biar aman.

Selanjutnya, jalan hanya bisa ditempuh dengan jalan kaki. Didepan sudah ada 5 bukit yang menanti. Diperlukan tubuh yang benar-benar fit untuk melaluinya, jangan lupa persediaan air minum yang cukup untuk perjalanan yang kurang lebih selama 2 jam tersebut.

Ikuti terus jalan setapak yang kira-kira 6-7 Km dengan naik turun bukit sambil menikmati pemandangan yang indah. jangan lupa untuk terus waspada mengingat kanan-kiri jalan tersebut adalah jurang menganga. Sampai di bukit ke lima atau terakhir, jalan setapak akan menurun, dan itu sudah sangat dekat dengan air terjun, sebenarnya pada bukit ke tiga, bunyi atau suara air terjun sudah terdengar. Hanya saja suara itu adalah suara dari air terjun yang pertama, perlu diketahui juga bahwa disana terdapat 3 air terjun, namun ujung jalan setapak yang kita lalui justru berakhir pada air terjun yang ke tiga atau terakhir, boleh dibilang itu adalah air terjun utama.

Air terjun utama tingginya kurang lebih 100 meter, air terjun ke dua yang paling kecil, sementara air terjun yang pertama lebih menarik karena bertingkat, sayang untuk sampai disana belum ada jalurnya kecuali mau menyusuri lewat sungai yang masih sulit medannya.

Jadi bila boleh kami buat jalur aksesnya adalah
Dari Blitar ke:
1. Kota Wlingi
2. Desa Semen
3. Patok Wesi (donomulyo)
4. jalan setapak 5 bukit
5. Grojokan Coban Wilis
 
Thanks to:
Kel. Pak Bedjo
Pak Kastoro
Read On 1 komentar
Read On 0 komentar

Blitar tempo dulu 22

09.38



Jln. Panglima Sudirman 1890
Read On 0 komentar

Blitar tempo dulu 21

09.37



Kesenian Jaran Jadul
Read On 0 komentar

Blitar tempo dulu 20

09.36
Dapur Pengungsian Gunung Kelud 1919
Read On 0 komentar

Blitar tempo dulu 19

09.34
ARYA BLITAR II 1910
Read On 0 komentar

Blitar tempo dulu 18

09.31
1910 ? tempat belom ada yg tahu sampai sekarang
Read On 0 komentar

Blitar tempo dulu 17

09.30
Kantor BKD (kemungkinan sebab nara sumber juga ragu )
Read On 1 komentar

Blitar tempo dulu 16

09.29
Tradisi Rampok macan
Read On 0 komentar
Read On 0 komentar

Blitar tempo dulu 15

09.27
Pasar legi 1910
Read On 0 komentar
Read On 0 komentar

Blitar tempo dulu 12

09.24
Perumahan Bangsawan
Read On 0 komentar

Blitar tempo dulu 11

09.23
Pemakaman Ibunda sang PROKLAMATOR
Read On 0 komentar
Read On 0 komentar
Read On 0 komentar

Blitar tempo dulu 8

09.20
Kloam Renang Sumber udel 1976
Read On 0 komentar

Blitar tempo dulu 7

09.18
Kota Praja 1915
Read On 0 komentar
Read On 0 komentar
Read On 0 komentar
Read On 0 komentar
Read On 0 komentar
Read On 0 komentar